Showing posts with label indios. Show all posts
Showing posts with label indios. Show all posts

Lain Judul

Sering kita lupa akan sesuatu yang telah kita lakukan. Jika hal itu adalah suatu kebaikan maka dimana letak kesalahan itu? Sepertinya bukan tentang kebaikannya yang kita lupa. Tapi kadang hal yang telah kita lakukan yang menurut kita baik pun belum tentu dirasa baik untuk dia.

Sore ini aku lupa. Lupa telah mengucapkan kata apa, bahkan aku juga lupa telah melakukan apa saja. Sepanjang malam ini terus ku ingat-ingat. Namun nyatanya aku tak ingat apa-apa.

Hal sederhana atau kompleks? Entahlah, hanya ada sedikit petunjuk. Bahwa ada yang mengganjal di perasaanku. Aku tanya sama orang lain, mana mungkin dia tahu. Karena seharian ini aku hanya dirumah tanpa pergi menemui siapa pun dan berbincang dengannya. Lantas rasa apa ini?

Beberapa kali kutanyakan padanya, tetap tak ada jawaban. Hingga akhirnya kutulislah postingan ini. Siapa tahu esok lusa atau kapan hari aku akan mengingatnya. Kesalahan apakah yang telah kuperbuat. Atau hal apakah yang kulewatkan.

Memang cukup mengganggu mood malam ini. Inilah yang kusebut lain judul. Aku sangat ingin tahu, kenapa tiba-tiba merasa tidak enak hati. Padahal aku liat sekeliling semuanya baik-baik saja. Baju kotor, cucian piring, lantai, dan semua sudah kuberesi. Aku juga sudah makan malam, minum obat, minum susu, makan sayur dan buah. Lantas apalagi yang kurang?

Seingatku hanya hari ini akan pulang ke Klaten, tapi gagal karena seharian disibukkan dengan bebenah rumah dan dia memasang jaring-jaring pada ventilasi. Dari pagi hingga sore masih disibukkan dengan beberes. Hingga jam 6 sore badanku mulai terasa lelah. Berbincang sedikit dan semua terasa aneh tanpa kutahu alasannya.

Dan aku masih berusaha mengingat.

New Look

Seeelllaaaamaaattttt siang. Halo semua readers, entah kenapa ya dengan tampilan baru blog ini jadi rasanya pengen dan pengen nulis terus. Tapi yang ditulis apa suka bingung. Baaanyaaakkk pake banget yang mau di share, terus jadi mikir-mikir. Boleh ga ya kek gitu di share, sopan ga ya, atau pantas gak sih hal kek gini di tulis. Hahahha, lucu banget ya. Mau nulis aja rempong.

Eitsss, bukan tentang rempong. Bukan pula jaga image. Atau lain lagi dengan pencitraan. Lagian ngapain pencitraan. Emangnya mau daftar jadi bupati, gubernur, presiden? Engga juga kan. Apa manfaatnya pencitraan. Menulis buatku itu bukan tentang bagaimana agar orang melihatku, bukan agar orang terperdaya dengan tulisanku. Tapi bagaimana aku menghargai diri sendiri. Bagaimana aku memberikan ruang tersendiri untuk diriku sendiri. Meskipun dari tulisan ini memang kebanyakan untuk menyadarkan diri akan siapa to aku ini. Untuk apa aku ada disini.

Cerita lama yang aku tulis sering kali kubaca ulang kubaca ulang. What for? Jelas untuk melihat diriku sendiri di masa itu dan sekarang. Seperti apakah aku. Apakah selama bertahun-tahun aku hanya selalu sama. Perubahanku sendiri menjadi seperti apa. Dan hal yang di inginkan pasti selalu dapat melihat perubahan pada diriku sendiri.

Kita hanya bisa berharap pada 2 kaki, 2 tangan, 1 hati dan 1 kepala. Selalu di eluh-eluhkan kita harus lebih baik daripada hari kemarin, besok harus lebih baik daripada hari ini. Tapi nyatanya, kalo di hitung-hitung kita hanya berputar-putar pada angka yang sama. Tidak naik, tidak juga turun. Stuck in the middle.

Susah juga sih, apalagi soal urusan hati dan pikiran. Kita mengendalikan diri sendiri aja susah, gimana mau ngendaliin hati dan pikiran orang lain? Masih bingung kan? Atau jangan-jangan emang kebayakan orang sama. Kita dari kecil kurang pemahaman terhadap diri sendiri sehingga pas gedenya kita masih dihadapkan pada masalah kecil yang terlihat sangat besar. Sedangkan orang di luar sana udah pergi ke planet untuk uji melakukan percobaan.

Yaudah deh, males banget kalo ngomongin soal generasi kita. Aku belom punya anak aja udah pusing mikirinnya. Ntar aja deh di praktekin pake hati, kebanyakan teori malah bikin pusyian.
Oke? Nih kasih 1 ekspresi muka abis nulis ini. Selamat berpuasa.

Masih di Kawasan Pabrik Furniture Rotan

Membersihkan Kotoran Hati

Kotoran hati itu bermacam-macam. Contohnya ada iri hati, dendam, benci, marah, rakus, sombong dan sebagainya. Katanya sih, kalau hati kita kotor bisa menghambat jalan kita dalam berkomunikasi sama sang pencipta. Misalnya, kita minta untuk diberikan pekerjaan. Allah susah mendengar doa kita karena hati kita tidak suci, kotor.

Tidak lah sehat juga jika dibiarkan yang kotor-kotor terus berada dalam diri kita. Apalagi dalam hati, yang mana hati itu menentukan baik tidaknya seseorang. Jika hatinya kotor, bisa dibilang dia bukan orang baik. Akan tetapi kalo hati kita bersih, pasti orang akan tau bahwa kita orang baik.

Menjaga hati itu susah tapi pasti bisa. Apalagi menjaga hati agar tetap sehat dan bersih. Namun kalo sudah terlanjur kotor, bagaimana membersihkannya? Apa kita mau rizki kita terhambat hanya gara2 kita benci sama seseorang. Apa mau hidup kita tidak mendapat Ridho Allah karena kita menyimpan dendam kepada seseorang. Mau yang kek gitu?

Mudah tidaknya kita dalam membersihkan hati adalah tergantung benih niat. Kalo benih sudah ada, tinggal bagaimana kita menghidup-hidupi agar tetap hidup di dalam hati kita. Kita ingin membersihkan hati, kita ingin menjadi manusia yang tidak berpenyakit hati. Maka terus sirami benih niat itu agar tidak hanya disebut niat, tapi juga usaha. Usaha tidak kenal lelah membersihkan hal-hal kotor dalam hati kita. Ehm atau kita sebut saja anti virus hati. Ya, kita harus memasang antivirus untuk hati kita.

Hati yang bersih, hati yang sehat. Siapa tidak mau? Karena dengan begini apa yang Allah berikan untuk kita, apa yang sudah Allah takdirkan untuk kita. Kita pasti slalu bisa menerimanya dengan lapang dada. Dan yang terpenting dari semuanya adalah hati bersih membawa KETENANGAN dan KETENTRAMAN.

Cukup Tentukan Satu Untuk Mu


Setiap orang menginginkan mempunyai pasangan yang ideal. Pasangan yang ideal menurut setiap orang itu jelas berbeda. Kenapa beda, tergantung dari pribadi itu sendiri kan. Menginginkan mempunyai pasangan yang ganteng atau cantik, pintar atau cerdas, baik, tanggung jawab, bahkan menginginkan yang kaya atau mapan. Dan kamu mempunyai kriteria tersendiri kan pasti. Wajar saja sih begitu, karena mengidamkan masa depan yang indah dan bahagia. Ingin loh yah, ingin. Yang namanya keinginan itu bisa tercapai bisa tidak.

Setiap ada seseorang yang mendekat, selalu dinilai dari banyak faktor. Entah dari tampang, dompet, atau hati dari orang tersebut. Bukan begitu? Hampir semua orang demikian. Tetapi jangan lupakan seseorang yang melihat seseorang yang lain itu dari agamanya (1001). Orang yang ini dengan yang itu juga memiliki kriteria yang berbeda. Kalo dia ganteng, boleh deh. Dia jelek, gimana dompetnya. Dia Jelek, dompet tebal, dia loyal ga. Dan seterusnya.

Kalau ngikutin hal kek gitu, gak akan ada habisnya. Selalu menginginkan yang lebih dan selalu membandingkan dengan yang lain. Lakukan hal seperti itu terus kalau kamu ingin membuang-buang waktu. Yah kalo kamu di deketin seseorang yang jelas-jelas tidak kamu suka, yasudah jangan PHPin dia. Tidak tau juga loh ya kalo kamu bakal di PHPin orang lain. Karma.

Cukup tentukan satu untukmu. Tidak usah memilih dan membandingkan seperti saat belanja sepatu ataupun juga tas. Musti yang brandeed, yang import, yang mahal, yang limited edition. Tapi lihatlah dia dari hatimu. Lihat ketulusan cinta yang dia tawarkan untukmu. Tentukan satu, dan hidup hidupilah terus. Terus pupuklah cinta itu hingga dia menjadi yang paling spesial dari sekian ribu umat manusia di sekitarmu. Itu sudah cukup akan membuat kamu dan pasanganmu bahagia.

Tidak perlu dia yang spesial, cukup tentukan satu dan jadikan dia yang paling spesial.

Lupakan X

Pada hari ini lagi pengen nulis soal X. Ya, soal si X. Siapa sih si X itu ya? Penting? Gak Penting? Ya gitu deh. Ini bukan menyoal siapa-siapa. Hanya, saia ngerasa kalo hal ini perlu dibahas. Kok? Si X ini adalah sesuatu hal yang gak penting, cuman menjadi sok penting di hidup kita. Dianya menjadi sok penting karena kita sendiri yang menganggapnya penting.



Banyak diantara kita yang mengalami hal ini. So, saia bilang si X. Dia adalah bagian daripada hidupmu, atau juga hidupnya. Berhubungan dengan saia, kita atau juga pribadi masing-masing. Si X ini selalu menganggu hari-harimu, bukan menganggu secara nyata sih. Tapi cuman menganggu pikiran, dan juga fokusmu. Sudah ketemu kah siapa orangnya? Nah. Bagus kalo udah ketemu.

Sekarang saatnya untuk melupakan si X. Simpel aja, untuk apa coba si X itu selalu kita simpan di dalam memori kita? Kita ingat-ingat setiap saat. Padahal si X ini bukan bagian penting dari hidup kita. Hanya seseorang yang mampir dan merusak mood. Sejak dia datang, mungkin hatimu jadi kotor. Ya, sekotor perkataan si X waktu itu.

Masih adakah alasan untuk tetap mengingat, bahkan menyimpan atau memperhatikan si X..???? Sepertinya kalo masih, harus ditelusuri lagi. Jangan2 kamu sama diaaaa...!! haha juzkid. Saia yakin, anda sendiri juga tidak mau terus menerus teringat si X. Ingin melupakan dan menjalani hari-hari tanpa ingat si X. Susah. Ya, memang susah. Tapi susah bukan berarti tidak bisa kan. Ada banyak cara untuk melupakan si X. Salah satunya adalah dengan tidak menghiraukan lagi apa yang terjadi dengan si X. Mau dia bahagia atau sedih itu bukan jadi hal yang musti diketahui. Dimulai dari yang ini, maka lama-kelamaan kamu akan lupa si X dengan sendirinya.

Lupa sudah. Sudah lupa, iya. Kadang ingat gpp, asal jangan inget2 terus! Okesip. Forget it!

Terlanjur Menjadi Serpihan Kaca

Dulu pernah bermimpi untuk terus menjadi kaca memancarkan sinar entah darimana datangnya. memiliki wujud pasti dan bisa menjadi cermin untuk semuanya. bergelombang, tidak. tapi bisa melihat gelombang dari diri ini. mencoba hal baru agar semua terasa sah sah saja. Beralih dari lintasan yang semestinya. Tidak salah sih, hanya sikap saja yang kurang pas untuk saat ini.

Kesalahan demi kesalahan dilalui tanpa dosa, tanpa rasa. Dan kini semua sudah menjadi sebuah kebiasaan menghilangkan dan mengikis kepastian perkataan TIDAK. Berkat semua yang sudah membanjiri kepala ini, maka terbitlah aku yang sekarang.

Merasa berdosa sih tidak, mungkin inilah hidup yang setiap waktu mungkin saja berubah. Prinsip manusia pun mungkin saja berubah. Menjadi pribadi yang lain itu wajar kan ya, tapi apakah ini wajar menurut yang lain? Entah. Aku sendiri juga tidak yakin.

Dan untuk kali ini aku yakin bahwa saia yang sekarang berbeda dengan yang dulu. Itu saja. Pasti untuk kalian pemerhati tingkahku, aku yakin benar kalian akan tidak percaya dengan ini. Well, sudahlah aku terlanjur menjadi serpihan kaca. Ingin sih kembali ke kaca yang utuh. Yang semua orang bisa bersahabat denganku. Tapi untuk kali ini kurasa tidak. 

Faktor apa pun itu telah mendongkrak pikiran dan sikap yang demikian. Maaf saja, aku hanya mencoba beralih dari biasanya. Semoga tidak ada yang terluka *eh. Tidak ada yang kecewa. Hanya saya dan Allah lah yang Maha Tau.

Pemenuhan kebutuhan RT, tanggung jawab sapa?

Sebuah rumah tangga pastilah mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Yang menjadikanya berbeda adalah dari para penghuni rumah tangga tersebut. Suami, istri, anak-anak juga mertua atau sodara. Semakin banyak penghuni rumah, semakin banyak juga kebutuhan yang musti dipenuhi. Dan kebutuhan disini tak hanya sandang, pangan dan papan.

Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri).

Dari semua kebutuhan itu, siapa yang bertanggung jawab untuk memenuhinya? Apakah hanya suami saja, ataukah istri juga berperan disini? Jelas dong, kebutuhan itu jadi tanggung jawab semua yang bernyawa. Kalo atas diri sendiri aja tidak bertanggung jawab, bagaimana bisa memenuhi kebutuhan orang lain. Fine, untuk kebutuhan tertentu memang itu tanggung jawab suami. Akan tetapi kita sebagai perempuan juga hanya berdiam diri saja. Sementara sang suami sudah bercapek-capek memenuhi semua kebutuhan keluarga.

Selagi kita (wanita) sanggup memenuhi kebutuhan diri sendiri tanpa meminta dari suami, why not! We have to do something good for ourself and our fam. Percayalah, dengan kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri kita akan lebih enjoy dalam berkeluarga. Tidak usah memberatkan suami. Membuat suami capek luar biasa hanya untuk memenuhi hasrat tolol wanita (hedonisme), sedang kita bisa mengusahakannya sendiri.

Seorang wanita bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga memang tidak dilarang, akan tetapi tetaplah atas ijin dari sang suami. well saia emang belum berkeluarga tapi itulah yang saya rasakan dalam rumah tangga orang tua saia. Seorang ibu yang bercerita panjang lebar pada saia membuat saia terpikir untuk selalu memenuhi kebutuhan sendiri TANPA MINTA SUAMI! (nantinya, amin) :)

Disampingmu

Pernah gag berada di suatu tempat bersama seseorang? Dan orang itu ada di sampingmu. Bagaimana perasaanmu? Apa yang ada di benakmu, apa yang kamu ingin lakukan, apa yang ingin kamu katakan, apa yang kamu rasakan. Mungkin setiap jawaban itu bakal memperlihatkan siapa orang yang ada di sampingmu. Dan apa yang sedang kau rasakan.




Apakah perasaan nyaman, senang, canggung, takut atau perasaan gelisah. Itu baru perasaan ketika ada disampingnya. Bagaimana kalo ada dalam sebuah situasi yang berbeda. Kalian sedang bertemu untuk pertama kali, bertemu untuk yang terakhir kali, bertemu untuk suatu janji, bertemu untuk suatu kebiasaan, atau bertemu karena suatu hal yang lain.

Disamping orang yang kita sayang, kalau hubungan kita sedang baik maka pastinya kita merasa bahagia. Hanya bisa disampingnyalah seakan dunia sudah menjadi milik kita. Bukan begitu? Atau hanya disampingnyalah semua beban hidup itu sangat terasa ringan. Bahkan hanya dengan di sampingnyalah kita bisa berdiri tegak menatap dunia.

Berbeda dengan itu kawan, ketika disampingnya dalam keadaan tidak baik. Ehm, atau boleh dibilang bertengkar. Perasaan yang kita rasakan juga sama halnya campur aduk. Tapi berbedanya, kadang kita akan merindukan dia yang seperti biasanya. Dia yang selalu menyuntikkan semangat. Dia yang selalu membuat kita tersenyum. Dia yang selalu memberimu ruang lebih. Tapi kali ini, kebersamaan seperti tidak ada maknanya. Justru akan menghujam jantung. Tak mudah dilewati, dan justru kita seakan ingin berlari sejauh-jauhnya.

Dua hal yang berbeda. Sering kita alami, dan juga selalu menghadang kita. Bagaimana perasaan yang kita rasakan ketika bersamanya, itulah yang akan memperlihatkan kondisi hubungan kita dengannya. Kita selalu berharap ketika berada di sampingnya bakal menjadikan suasana baru yang menyenangkan. Tapi juga ingat, terkadang batu kerikil itu membuatmu sakit hati ketika sedang bersamanya. Wajar saja, hidup juga punya jalur-jalur yang selalu berbeda. Tidak terpetakan dengan pasti.



Terimakasih sudah memberikan waktu untuk bersamamu di sore ini. Tapi inilah yang kurasa, mungkin juga gak akan menjadi berarti jika hanya kita lewati begitu saja. Sorry.

Pohon Cinta

Selamat datang di dunia penuh cinta. Selamat menjelajah dunia baru kami. Semoga anda senang dan terhibur. Oiya saia punya pohon cinta untuk anda :)


Untuk kali ini saia mau membahas tentang POHON CINTA. Pohon sendiri dalam bahasa inggris disebut "tree" adalah tumbuhan yang mempunyai batang dan cabang yang terbentuk dari kayu. Pohon mempunyai batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Sedang cinta menurut KBBI artinya adalah suka sekali, sayang benar.


Dari pembahasan di atas, saia mengartikan pohon cinta adalah pohon yang tumbuh atas dasar kecintaan seseorang pada orang yang lain, atau juga kecintaan seseorang pada sesuatu hal. Batangnya adalah cinta itu sendiri. Sedang dahan, ranting, daun dan buah adalah bagian penyempurna cinta. Kenapa akar tak disebut, karena menurut saia akar itu adalah diri kita sendiri. jangan tanya kenapa diri kita ya.. :)

Sangat jelas, pohon cinta itu memang bukan pohon yang ada secara kasat mata. Tidak bisa kalian sentuh tetapi bisa kalian rasakan. Apalagi anda yang sedang dalam belaian cinta kasih dari pasangan da orang yang tersayang. Seberapa besar dan subur kah pohon cinta anda??

Pohon cinta ini ditanam diatas tanah keiklasan, kepercayaan dan saling menghormati. Biji tanaman ini adalah karunia dari Allah SWT. Bagaimana dia bisa tumbuh subur? Tergantung tanah yang ditempatinya untuk tumbuh. Benar-benar ikhlas untuk tetep diijinkan tumbuh atau tidak, di anggap sebagai biji tumbuhan yang bakal memberikan buah yang manis atau tidak.

Jika tanah sudah siap, maka jangan lupa siapkan pupuk untuk pohon cinta ini. Pupuknya berupa kasih sayang, dan air kejujuran. Jika tanaman anda sudah selalu anda siram dengan air kejujuran, maka pohon ini akan tumbuh dengan percaya. Pupuk kasih sayang akan membuatnya berdiri kuat dan kokoh.

Kekokohan pohon cinta anda sudah tak diragukan berkat ijin Allah dan pengairan dan pemupukan yang anda lakukan. Maka dengan sendirinya dia akan terus tumbuh besar dan memiliki dahan dan ranting. Di setiap dahan ini memiliki arti bahwa pohon cinta anda menghasilkan rasa cinta yang lebih kompleks, tidak hanya cinta kepada anda tetapi juga cinta kepada keluarga dan teman-teman anda. Kepedulian dan perhatian terhadan anda dan lingkungan.

Ranting pohon cinta anda mempunyai daun yang banyak. Membuat anda semakin percaya terhadap cinta yang anda punya. Sudah berdiri kokoh dan pastinya sudah memberikan kebahagiaan-kebahagiaan yang berupa daun dan buah. Buahnya manis atau tidak tergantung bagaimana anda rutin menyiram dan memupuk pohon cinta anda. Pohon cinta sekokoh apapun kalau akhirnya anda bermalas-malasan untuk terus merawatnya, lama kelamaan pohon cinta anda bisa rapuh, tumbang dan mati.

Jika menginginkan pohon cinta anda terus hidup subur dan memnghasilkan buah yang manis, maka terus pupuklah pohon cinta anda. Selamat mencoba :)

Suka - Suka



Terikat tapi tetap terlepas. Itulah hal yang manusia suka, termasuk aku. Berada dibawah suatu perlindungan tapi bebas mau melakukan apapun meski ada syarat tertentu. Beberapa perlindungan kadang tidak memberikan kebebasan itu, yang membuat objek yang dilindungi justru pergi bahkan mati secara perlahan.

Seseorang menuliskan kata, “jangan terlalu kuat menggenggam pasir, karena semakin kuat engkau menggenggamnya maka pasir itu akan terlepas”. Memang kata-kata itu benar, apalagi kalo memang dirasakan dalam sebuah hubungan. Entah pertemanan, persahabatan, kekeluargaan bahkan juga percintaan. Karena pada intinya sama saja, mau pekerja atau pasangan kalau dia diatur terlalu ketat maka dia akan pergi darimu.

Satu atap, satu naungan. Kalo orang music bilang satu label. Hoho. Yah mirip2 lah, anggap saja begitu. Pasti memiliki sebuah aturan bahkan adat yang tidak boleh dilanggar. Hak dan kewajiban layaknya diberitahukan sebelum menjalani hari2 berbarengan J. Itu sudah pasti, gak usah dikasih tahu semua orang waras kudunya juga gtu kan ya.

Menjalani setiap aktivitas membawa embel2 bapak X, atau ibu Y, Kak Z, kadang ada enak ada enggaknya juga. Ketika tittle, jabatan juga ketenaran itu membawa kemudahan dalam  masalah pelobian, mungkin banyak orang yg KKN. Akan tetapi ketika itu semua berhubungan sama BBM, semua pada berlomba2 melepaskannya. Hoho. Apalagi public figure, kemanapun pergi harus yang tampil professional. Dan kadang gaya professional ini justru membuat orang muak dan gak bersemangat. Semua diatur secara berlebihan.

Friends, yah friends...!!!

kamilah
     Let you know, awal kuliah di college aku bertemu dengan beberapa cewe. Mereka itu adalah temen sekelasku. Yah, temen kelas q. Kami menyebut kelas kami adalah D3TIC 20:09. Awal ketemu sih biasa adja, tapi lama-lama entah kenapa kami sering maen bareng, ngerjain tugas bareng, pokoknya ngapa-ngapain bareng deh. Sampe tidur bareng-bareng, makan bareng, asiiikk pokoknya [lebih deh.. :D].

     Dari sebelah kiri. Anak terkecil dan paling centil.. [peace ugh]. Namanya Lulu. kalo sehari ga ketemu dy dikampus, rasanya ada yang ga kena isengannya dy. Trus sebelahnya, Iga. Bocah yang ngaku montok itu asli banjar. Tau banjar gak?, jangan dipikir banjarmasin ya. Tapi banjarnegara. Tenang adja di peta ada kug. haha.

     Selanjutnya, ada aku deApid. Bocah yang gak pernah bener. hohoho... Paling alim [ngapusi], paling pinter [ngarep], gak lah. Aku orange paling oon n tukang bikin masalah dan gara-gara.:p

     Gadis kacamata kedua. Aya euy. Anak papua yang ngaku anak Sragen [peace aii :D]. Bocahe sok cool and paling lucu kalo ngomong jawa. Sok bisa jawa padahal gabisa gitu. hahaha... Aku paling suka kalo lagi bete maennya sama aya. Cz, kalo sama dia tu lebih nyambung daripada yang lain. Hehe. [jangan geer ya aii]. Aku jadi inget pas waktu itu malem'' aya ngajak keluar. Akhirnya ke sogo macan belakang UNY. Sungguh ya, malem itu gak terlupakan wad kita. Soalnya apa ya, waktu itu pas pada ge suntuk. Akhire duduk'', cerita'' dan makan''.

     Dan yang terakhir, Tanti. Temen paling dewasa dan paling sabar. Gak pernah liat dia marah, tapi kalo lagi ada masalah langsung mukanya ditekuk sampe gak keliatan. Kalo ngomong, gayanya kek lagi maen sama anak kecil. Secara aq kan masih baduta [baru dua puluh tahun.. kkk]. Kalo sharing enak banget sama tanti. Soalnya biasanya dia ngasih masukan yang gak cuman ngasal. Ngeliat dari berbagai sisi. Cukup dewada deh.

    Nah, itu tadi 4 temen ku yang dulu kita sering bareng. Walau sekarang entah mungkin karena udah pada punya kesibukan masing'', kita jarang kumpul. Ngobrol pun cuma sekedarnya. Dan kadang perang pemikiran  sering dilanda. Apalagi kalo masalah cowo, antara si pemberi masukan dan yang diberi masukan selalu saja ribut.

    Tapi aku tetep seneng kug temenan ma mereka. Merekalah yang memberi warna di hidupku selama aku tinggal di jogja. Dan ga punya keluarga satupun [sama bu kost adja ga akur] haha... :D


Lengkapi Aku

"Manusia adalah makhluk sosial."
Semua orang tahu itu. Tak ada yang bisa hidup di dunia ini tanpa peran orang lain sedikitpun. Kita membutuhkan teman di dalam hidup kita. Butuh dalam artian bukan untuk dimanfaatkan, akan tetapi untuk tempat belajar bersama, sharing pengalaman.

Kepedihan. Merasakan luka sendirian itu sangatlah tidak enak. Sakit, sakit sendiri. Tak ada yang menghibur, tak ada yang memberi nasihat, tak ada yang memberi semangat dan support. Dan apabila ada sahabat disisiku, maka sakit itu sedikit terkikis. Maka lengkapilah hidupku dengan keberadaanmu disisiku untuk menghilangkan kepediahnku dengan indahmu sahabat,,,

Kebahagiaan. Jika hanya dirasakan sendiri pun juga gak akan menjadi kebahagiaan yang sempurna. Sendiri dalam bahagia. Siapa yang tahu kalau kamu sedang bahagia. Tak ada yang memberimu selamat, tak ada tempat berbagi cerita bahagia itu. Maka hadirlah disisiku untuk melengkapi kebahagiaanku, agar kau juga ikut merasakan kebahagiaan ini.\

Sibukkanlah...!

ketika badan tak lagi ada gerakan.
ketika pikiran sudah mulai melambat.
ketika hati telah kosong.

hampa sudah hidup ini kan terasa. tak ada fikiran. tak ada rencana. sungguh malang nasib waktu kali ini. waktu itu sangan indah bila dinikmati dengan keinginan hati. akan tetapi ketika saat seperti ini, siapa mau?? hanya seorang yang bodoh saja yang mau hidupnya seperti ini.

berusaha menyibukkan diri dengan segala macam kebaikan.
jika kamu hanya menunggu hidupmu seperti air yang mengalir, yang ada hidupmu gak akan terarah. hidupmu akan sama dengan orang di sekitarmu. jika meraka lurus tak ada masalah, akan tetapi ketika disekitarmu itu hitam. apakah kamu juga mau menjadi hitam sama mereka.

buatlah dirimu berbeda dengan kehitaman di sekitarmu, dengan cara lurusmu. -meskipin sendiri-. karena hidup kita itu cuma sekali. ingatlah bahwa penyesalan itu selalu di akhir. mulailah kebaikan sebelum keburukan itu ada padanmu..

Sempurnakanlah hatiku

semurni apakah hati mu kawan.
sebening apakah hati mu kawan.
aku adalah seorang hamba allah yang menginginkan kesempurnaan hati.
semua yang kita lakukan adalah cerminan dari hati kita. ketika raga tak dipimpin oleh sebuah hati yang sehat, maka diri pun gak akan berjalan dalam lingkup kebenaran.

semua berkeinginan menjadi yang terbaik. namun apakah semua orang juga berusaha menjadi yang terbaik.. kita hanya menginginkan, bukannya mengusahakan. berusaha memang suatu awal yang berat bila dirasa. karena kita selelu terpentok dengan hal "malas".......

biarlah semua orang yang ada di sekitar mu itu merusak hatinya, namun sempurnakan lah hati mu sendiri. kau hanya cukup mengingatkan, itu udah lebih dari cukup. akan tetapi alangkah baiknya jika kau tak pernah bosa untuk selalu mengajaknya pada kebenaran dan kesempurnaan hati.

indah hidup bila hati selalu bersinar, walaupun tanpa kemegahan yang selalu mereka idam-idamkan.