Sebesar apa keyakinanmu?


Keyakinan. Bicara soal keyakinan, banyak arti dari kata ini. Bisa digunakan dalam pertanyaan apapun. Namun kali ini aku sedang berbicara soal keyakinan akan sebuah keputusan yang kamu ambil. Setiap keputusan yang kamu ambil pastilah melewati beberapa tahapan, bahkan penyaringan dari beberapa opsi dan kemungkinan yang akan terjadi. Dalam pembuatan keputusanmu, apakah ada campurtangan orang lain ataukan murni keputusanmu. Apakah semua berasas pada dirimu, tidak berkaitan dengan orang lain dan jiwanya.

Disampingmu

Pernah gag berada di suatu tempat bersama seseorang? Dan orang itu ada di sampingmu. Bagaimana perasaanmu? Apa yang ada di benakmu, apa yang kamu ingin lakukan, apa yang ingin kamu katakan, apa yang kamu rasakan. Mungkin setiap jawaban itu bakal memperlihatkan siapa orang yang ada di sampingmu. Dan apa yang sedang kau rasakan.




Apakah perasaan nyaman, senang, canggung, takut atau perasaan gelisah. Itu baru perasaan ketika ada disampingnya. Bagaimana kalo ada dalam sebuah situasi yang berbeda. Kalian sedang bertemu untuk pertama kali, bertemu untuk yang terakhir kali, bertemu untuk suatu janji, bertemu untuk suatu kebiasaan, atau bertemu karena suatu hal yang lain.

Disamping orang yang kita sayang, kalau hubungan kita sedang baik maka pastinya kita merasa bahagia. Hanya bisa disampingnyalah seakan dunia sudah menjadi milik kita. Bukan begitu? Atau hanya disampingnyalah semua beban hidup itu sangat terasa ringan. Bahkan hanya dengan di sampingnyalah kita bisa berdiri tegak menatap dunia.

Berbeda dengan itu kawan, ketika disampingnya dalam keadaan tidak baik. Ehm, atau boleh dibilang bertengkar. Perasaan yang kita rasakan juga sama halnya campur aduk. Tapi berbedanya, kadang kita akan merindukan dia yang seperti biasanya. Dia yang selalu menyuntikkan semangat. Dia yang selalu membuat kita tersenyum. Dia yang selalu memberimu ruang lebih. Tapi kali ini, kebersamaan seperti tidak ada maknanya. Justru akan menghujam jantung. Tak mudah dilewati, dan justru kita seakan ingin berlari sejauh-jauhnya.

Dua hal yang berbeda. Sering kita alami, dan juga selalu menghadang kita. Bagaimana perasaan yang kita rasakan ketika bersamanya, itulah yang akan memperlihatkan kondisi hubungan kita dengannya. Kita selalu berharap ketika berada di sampingnya bakal menjadikan suasana baru yang menyenangkan. Tapi juga ingat, terkadang batu kerikil itu membuatmu sakit hati ketika sedang bersamanya. Wajar saja, hidup juga punya jalur-jalur yang selalu berbeda. Tidak terpetakan dengan pasti.



Terimakasih sudah memberikan waktu untuk bersamamu di sore ini. Tapi inilah yang kurasa, mungkin juga gak akan menjadi berarti jika hanya kita lewati begitu saja. Sorry.