Showing posts with label life. Show all posts
Showing posts with label life. Show all posts

Jika 5 Waktu Saja Tidak, Bagaimana Dengan Yang Lainnya?

Dalam menilai seseorang kita pastinya memiliki cara tersendiri. Kenapa harus menilai seseorang? Jelas, kita hidup di era semua serba manipulasi. Karena bukan hanya data saja yang bisa fiktif, tapi sikap dan perilaku seseorang juga dapat direkayasa. Dan kita wajib berhati-hati dalam menilai seseorang. 

Sebagai saran, ketika memiliki penilaian terhadap seseorang maka sebaiknya di keep sendiri saja. Dikhawatirkan apabila hal ini diketahui oleh yang bersangkutan, dapat menjadikan awal perkara perselisihan. Namun jika orang tersebut adalah public figur, jangan sampai kita dianggap sebagai provokator.

Cara kita menilai seseorang ini seperti apa sih? Menilai guna apa dulu ya. Kita menilai seseorang dengan tujuan agar tidak masuk dalam lingkaran yang tidak benar alias menjalin pertemanan itu juga penting. Lebih penting lagi menilai seseorang untuk dipilih dijadikan pendamping hidup. Kalo hanya menilai tanpa tujuan itu namanya mengoreksi orang lain dan itu tidak baik untuk keduanya. Jika dia termasuk keluarga kita pastilah kita tau dia orang seperti apa, tetapi apabila dia bukan keluarga kita jelas kita tidak tahu dia orang seperti apa. 

Memang wajar, karena manusia diberi akal dan pikiran. Selalu memikirkan yang jauh kedepan. Baik buruk untuk dirinya. Nah, cara setiap orang berbeda-beda. Ada yang menilai dari asal muasal keluarga yaitu bibit, bebet bobot kalo itu soal pasangan. Ada yang melihat apakah dia seorang yang ulet dan tekun kalo dia sedang mencari calon karyawan baru. Ada yang menilai dari sikap dan perkataannya apabila dia akan diangkat sebagai public figur. Macam-macam caranya.

Namun kali ini saya hanya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman pribadi. Ketika kita dihadapkan pada seseorang, melihat dia orang yang baik apa enggak itu saya terbiasa melihat sholatnya. Apakah dia sholat? Sholatnya 5 waktu atau tidak. Tentu untuk yang beragama Islam. Dari sholatnya kita bisa melihat banyak dari diri seseorang itu. Akan tetapi ini juga bukan menjadi patokan satu-satunya.

Jika 5 waktu saja tidak, bagaimana dengan yang lain? Bagaimana dengan kedisiplinannya, bagaimana dengan tanggung jawabnya, bagaimana dengan amalan dan ibadahnya yang lain. Akan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang susah dijawab apabila sholat 5 waktu saja tidak dilaksanakan. Kalo saya ibaratkan, seseorang tanpaNya maka hidupnya hanya menyoal duniawi. Sedang bagi kita yang ingin mendapatkan jalan syurga maka hal ini akan sangat dijauhi.

Melaksanakan 5 waktu itu memang tidak gampang. Contohnya saya waktu masih kecil ketika main kerumah Kakung & Uti. Tiap adzan dhuhur pasti dicariin sampai ketemu. Buat apa? Jelas buat melaksanakan sholat dhuhur. Tapi yang bikin males waktu itu adalah lagi seneng-senengnya main dan kalo adzan dhuhur berkumandang itu alarm untuk saya segera pulang, makan dan tidur siang. Namun hal ini juga tidak saya sadari ketika masih kecil. Orang tua sudah mengajarkan yang benar, tapi hati kita memilih menikmati saat-saat sekarang ketimbang masa yang akan datang.

Jadi, nilailah seseorang dengan bijak. Jika hanya melihat dia baik, dia asik, dia care, dia cantik atau ganteng, dia mapan, dia toleran, dia loyal, dia dia dia yang lainnya. Maka ingatlah tujuan hidup kita ini untuk apa. Kalo tujuannya hanya untuk menikmati hidup semata ya silahkan. Akan tetapi jika niatnya ingin memperbaiki kualitas hidup, dan ingin lebih mendekatkan diri padanya dan mendapat ridhoNya serta mendapatkan tempat terbaiknya maka pilihlah orang yang tidak hanya baik tapi juga 5 waktu haruslah jadi point penting.

Selamat Hari Senin :)

Cinta tak Bergaransi

Mencintai dan dicintai itu adalah termasuk pemberian dari sang maha pencipta. Menciptakan cinta di hati kita masing-masing. Begitu pula dengan merasa dimiliki dan memiliki. Suatu hal yang sudah pasti sangat menentramkan hati. Harta yang tak akan hilang oleh pencuri maupun perampok. Tapi hati siapa yang tidak bisa di curi kalo nyatanya ada pencuri hati.

Sehebat apapun pencuri itu, kalo kita jauh lebih yakin akan cinta kita dan orang yang kita cintai. Tidak akan mengubah apapun kecuali Allah SWT-lah yang mengubahnya. Memisahkan kita dengan pasangan, atau mendatangkan kebahagiaan yang tiada tara. Selalu berprasangka baik kepada Allah adalah hal yang wajib untuk kita yang percaya akan adanya Dia. 

Berilah sedikit waktu untuk dia dan diri sendiri, karena cinta itu tidak mengikat waktu dan kesempatan. Melainkan memberikan yang sebaliknya, kebebasan. Kita dicintai maka kita di bebaskan dari gangguan-gangguan lawan jenis yang tidak jelas. Dan dia memiliki kita sepenuhnya dengan ikatan pernikahan yang akan memberikan kita rasa percaya.

Buat apa memusingkan apakah dia tidak akan macam-macam di belakang kita kalau nyatanya hatimu sudah yakin dan percaya sama dia. Percayakan hati, pikiran dan dirimu seutuhnya kepada Allah. Allah akan tahu sebagaimana kita di hidupkan dan diberi rizki. Memang tidak ada cinta yang bergaransi. Tapi jika kita percaya pada Allah maka cinta kita sudah dijaga olehNya.

Wallahu A'lam Bishawab

2016

Hello untuk 3 tahun yang puasa posting di blog ini karena punya blog lainnya yang dibangun bersama laki-laki dengan nama paling familiar di telingaku. Yes, adyaksa.com. Tapi dengan punya blog baru pun masih sering bolong posting karena memang yaa, hobi itu biasa dilakukan ketika aku benar-benar selo. Atau ketika aku benar-benar butuh.

Bicara soal hobi. Hobi tu penting banget untuk dimiliki. Kenapa? Alasannya adalah ketika kita bosan dengan rutinitas maka kita bisa tuh nyentuh hobi kita lagi. Boleh di bilang dunia kita ya hobi kita. Kegemaran kita ya hanya kita yang 100% tau dan ngerti.

Bahkan kita tau kapan hobi itu harus di singkirkan dan kapan hobi itu harus dihidupkan kembali. Sedih kali ya kalo jadi hobi. Dia hanya kita bawa ketika kita butuh. Kalo kita udah gak butuh, yauda bye dah. Tapi gak munafik kok kek gitu. Kan pada dasarnya manusia memang seperti itu. Sifat buruk yang susah sekali di lepaskan dari image seorang manusia. 

Beberapa waktu terakhir disibukkan dengan persiapan nikah. Dimana disitu aku merasa kehilangan diriku dan menemukan kebagiaan secara bersamaan. Aku bahagia karena akhirnya aku bakal jadi seorang istri tapi karena waktu yang sangat sedikit untuk diriku sendiri malah membuatku merasa aku kehilangan diri sendiri. Mempersiapkan pernikahan itu tidaklah ribet, semua diserahkan ke WO dan orang tua. Loh? Orang tua? Jelas ke orang tua, karena orang tua pasti bakal bantu kita untuk urusan per KUAan, per surat-suratan. Kita kan kerja di luar kota, gak mungkin donk setiap hari musti bolak balik ngurus persyaratan. So, pernah serta orang tua amat sangat membantu sekali.

Lanjuuutt! Sebelumnya aku kasih cuplikan foto dulu deh pas acara nikahan kemaren. TKP!
Persiapan sebelum acara ijab qabul

MUA by Adinagta | didandanin sama beberapa orang

Mommentnya itu lo :)

Dan disinilah acaranya tempat dulu aku siaran radio | Al Mabrur Klaten

Keluargaku dan keluargaku. Semua yang kusayangi

Nikah di hari lahirnya suami, pas banget yaaa

WO Pandan Wangi | Merekalah di balik acara

Tak lupa berbagi kebahagiaan dengan teman-teman :*
Oke, itu beberapa capture kebahagiaan di moment tak terlupakan seumur hidup. But now, i feel so bored. Not because i'm not happy in my life or i have no many time to do something fun with my suam. But, i believe that everyone will feel so lonely, so bored, so confused without any problem. Anytime. Hopefully, kembali menghidupkan hobiku akan membuat semua kembali ke genggaman.

Makasih ya udah baca, doain aku biar jadi istri solehah untuk dia. Dan dia jadi suami soleh untukku. Keluargaku menjadi keluarga bahagia dunia akhirat. Amin.