SEPERTI APA BAYANGANMU...?

Hidup berdampingan dengan sebuah bayangan itu sungguh menyedihkan. Tahu kenapa? Karena disetiap langkah saat berjalan, di setiap detik kita melewati rintangan dan di setiap momen kita menghadapi sesuatu. Bayangan itu akan senantiasa mengikuti kita. 

Bayangan itu bukanlah hasil dimana bagian gelap karena sinar yang terhalang oleh badan kita. Akan tetapi bayangan itu adalah manusia yang hidup berdampingan dengan kita. Dia adalah orang-orang terdekat kita yang mungkin kita tidak menyadarinya. Bukannya suudzon, tapi inilah kenyataan. Bahwa tidak semua orang yang ada di sekitar kita ikhlas menerima nikmat yang diberikan Allah kepada kita.

Apa yang kita inginkan tak selamanya menjadi milik kita, akan tetapi hal yang telah kita usahakan tadi akan beralih pada bayangan kita dengan atau tanpa penarikan hal tersebut. Tanpa sadar mereka tidak melihat kita dengan diri kita, akan tetapi mereka selalu melihat kita halnya suatu jembatan yang menghubungkan semua keinginan orang-orang yang menjadi bayangan kita. Tanpa sadar hal ini terjadi dan terus terjadi. 

Akibatnya adalah hati akan merasa kesal, namun tidak tahu pada siapa rasa kesal tersebut akan dilimpahkan. Di lain sisi kita merasa bahwa ini hidupku, dan semua ini aku yang memutuskan. Ada juga yang mengatakan bahwa, ini semua sudah ada yang mengatur. Mngkin ini memang takdirku. Sungguh sakit perasaan ini ketika hal ini menjadi bagain dari hidup kita. Kebahagiaan, kesenangan, kepuasan, kebanggaan atas segala hal yang diupayakan tiada arti bagi kita. Namun usaha kita menjadikan jalan yang mulus bagi bayangan kita. Hidup bukanlah mengikuti kemana bayangan pergi, akan tetapi bayanganlah yang harus selalu mengikuti kita.

0 comments:

Post a Comment